DIRI DAN SANG PENCIPTA
NILAI SANG PENCIPTA
(Ki Ageng Sumingkin, 5/11/2020)
Diri kita sudah menjadi sang Pencipta...
Diri kita sudah menjadi sang Penguasa...
Ketika kita marahpun sudah melampaui kemarahan NYA
Namun Kita marah jika dikatakan itu....
Kita marah jika kita sudah dikatakan melebihi...
Namun ketidaksadaran kita sebagai penguasa sudah melampui kekuasaanNYA
Kerusakan dan ketidakseimbangan sudah hal yang lumrah untuk menyalurkan hasrat...
Bahkan kita yang mengaku agamis aja tidak takut lagi
Menganggap sang Pencipta tidak ada disamping kita
Karena Tuhan hanyalah fiksi yang tidak ada tampaknya...
Karena bodoh dan dangkalnya ilmu kita, lalu kau anggap apa Tuhan itu?
Tuhan bukan kata kerja
Tuhan bukan kata benda
Tuhan adalah kata Sifat
Tuhan adalah sebuah value
Kau selalu mengenal Tuhan jika kita memiliki masalah dan musibah
Dimana kesadaran kita selama ini atau hanya menganggap Tuhan untuk tempat keluh kesah....
Dimana Pengetahuan kita selama ini yang kita cari
Tuhan hanya sebagai pelampiasan masalah dan hanya tempat mengadu
EVOLUSI TUHAN
Evolusi Tuhan
Tuhan versi 1.0
Tuhan adalah kebutuhan akan keselamatan, keamanan, perlindungan dari bahaya
Tuhan adalah kebutuhan memperoleh dan meraih
Tuhan adalah kebutuhan untuk selalu mengikat,
Tuhan adalah membentuk keluarga dan masyarakat yang penuh kasih
Tuhan adalah kebutuhan untuk selalu mengerti dan dimengerti
Tuhan adalah kebutuhan untuk menciptakan, menemukan dan mengeksplorasi
Tuhan adalah kebutuhan akan panduan moral dan inspirasi
Tuhan Adalah Kesatuan, kondisi yang melampaui semua kebutuhan
Dan Tuhan adalah Kepuasan
Tuhan vesi 2.0
Tuhan adalah jembatan
Penjalin dan penyambung hubungan
Tuhan adalah pengalaman
Tuhan yang membentuk peradaban
Tuhan adalah pengubah diri anda
Tuhan bukan menyatu dengan diri anda
Namun....
Tuhan adalah diri anda
Dekonstruksi Nilai Tuhan
Tuhan bukan kata kerja
Tuhan bukan kata benda
Tuhan adalah Kata Sifat
Tuhan adalah sebuah Nilai
Dan Tuhan bukan dan tidak akan pernah berevolusi
Dan Tuhan adalah Segala dan Pemilik alam raya ini
Masihkah kita berpikir tentang Tuhan...
oooi.....
Paradigma yang membutakan kita melihat Tuhan
Paradigma yang mengekang kita mencari Tuhan
Paradigma yang membuat kita Tuli mendengar petunjuk dan nyayian firman Tuhan
Tuhan sudah menyatu dengan diri kita
Sifat Tuhan ada pada diri kita
Kita hidup sebagai wakil Tuhan
Dan kita berkehendak seperti kehendak Tuhan
Tuhan Mengatur alam semesta,
Kita mengatur dunia
Dengan Kekuatan nilai Tuhan kita jadi yang Terbaik
(Magelang, 10 oktober 2017, “evolusi Tuhan”)
DIRI TERHADAP TUHAN
(Ki Ageng Sumingkir, 6/11/2020)
Wahai diri kita...
Mengapa kita selalu tidak dapat melihat bayangan cermin
Bayangan cermin yang selalu menipu mata kita
Membuat diri kita ceroboh dalam perjalanan kehidupan
Wahai diri kita...
Mengapa kita selalu selalu punya rasa iri dan tidak pernah berterima kasih
Tetesan bahkan guyuran rejeki sudah kita terima
Tetapi kita tetap ceroboh dalam mensikapinya
Wahai diri kita...
Mengapa dalam diri kita selalu muncul pemberontakan
Memberontak atas nasib yang kita terima
Sampai kita menerjang dan melupakan Buku Pedoman
Wahai diri kita...
Mengapa kita tidak segera sadar
Umur sudah menua tapi penyesalan belum juga terlaksana
Sampai kita menunggu diarak diatas keranda menuju tanah kuburan
Wahai diri kita...
Mengapa kita tidak segera kembali
Kembali pada Buku Panduan yang sudah diberi sebagai pedoman hidup
Apakah menunggu rusaknya jasad diri kita dimakan cacing di kuburan
Wahai Sang Pencipta....
Berilah kesadaran diri ku ini...
Berilah Kemudahan pada diriku untuk kembali
Agar hidupku tidak tersesat.
Wahai Sang Pencipta
Jangan Engkau jadikan diriku bahan bakar kehidupan di neraka
Jadikan diriku penghuni Rumah MU...
dan Jadikan diriku sebagai penerang kehidupan di Dunia
Bila aku seorang pendosa, Berikanlah aku ampunan.
Bila aku seorang pengecut, berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi
Bila aku seorang munafik, berikanlah aku prinsip hidup yang sesuai dengan Buku Panduan
Bila aku seorang yang memiliki hati tertutup, maka bukalah selubung hati ini....
Wahai Sang Pencipta... Aku ingin melihat wajahMU....
Bukan itu yang kumaui, namun aku hanya berhasrat untuk melihat wajah Sang Haq..
Jikalau harus melewati tujuh lautan... aku akan seberangi tak peduli lautan berubah jadi api...
Aku akan berenang dengan kekuatan dan peta yang kau berikan demi melihat WajahMu yang Suci..
Wahai Sang Pencipta... Aku tidak ingin surgaMU
Jika diriku tidak melihat WajahMU disurga, karena bagaikan orang buta yang diberi hadiah
Yang tidak tahu ujud dan warnanya...
Surga tanpa WajahMu ibarat sebuah musuh nyata yang hanya seperti sebuah Tipuan....
Berjalan dan berjuanglah musafir...
Jalan kita masih panjang dan berat...
Musuh ada di mana-mana,.Mereka lebih lihai dibandingkan dengan kita...
Namun keyakinan kita bertemu dengan Sang Pencipta adalah bekal yang utama....
Komentar
Posting Komentar