Postingan

Menampilkan postingan dengan label realitas

Identitas Manusia Langitan

Setiap manusia diciptakan untuk menjadi manusia langitan.  Bukti diri diciptakan untuk menjadi manusia langitan adalah disempurnakan penciptaan sebagai makhluk yang paling sempurna di atas makhluk lainnya.  Kesempurnaan diri sebagai manusia ini adalah sebagai bentuk cinta kasih dari Sang Pencipta kepada setiap insan yang sempurna dengan dibekali akal untuk bekal menjadi dan memiliki idententas sebagai manusia langitan. Maka tidak heran manakala diri manusia diciptakan pertama kali dengan perwakilan Adam AS seluruh makhluk penghuni langit untuk bersujud kepadanya.  Namun tidak semua makhluk yang ada mau bersujud kepadanya dikarenakan mengetahui derajat (bahan baku penciptaan) adalah dari unsur yang hina dan dianggap memiliki dan tidak pantas untuk menjadi "kekasih" Sang Pencipta. Penolakan sujud ini menjadi peristiwa yang besar dan akan menjadi penyebab banyaknya diri manusia yang gagal untuk mendapatkan "identitas" menjadi manusia langitan. Banyaknya diri yang gagal

Igauan Perindu (Mimpi atau Imaginasi)

Panggilan sembahyang telah tiba... Bersiap dan berangkat untuk menunaikannya... Bukan bekal pemahaman untuk menghadap yang disiapkan... Namun sekoper masalah beban kehidupan yang dibawa Panggilan sembahyang telah tiba... Saat yang tepat untuk menghadapNYA... Masa yang tepat untuk mengisi kembali daya hidup untuk kehidupan... Agar sang pungguk mampu mencapai bulan Ooiii apa yang terjadi di sana... Bagaikan kebingungan diri mencari siapa... Karena tak memahami kepada siapa diri menghadap... Hanya ketemukan ilusi dan mimpi saja Dimana Tuhan berada?...  Padahal diri datang dengan membawa pesan dan permintaan... Besar harapan agar terkabulkan segala permintaan.. Tetapi diri tak menemukan jawaban atas semuanya. Karena tak tahu dan bingung maka ikuti saja arus para manusia... Ritual gerakan dan bacaan dilakukan... Sekedar  latah kehidupan persembahyangan. Tak mengena di hati dengan aktivitas yang ada... Tak lepas dari beban kehidupan yang dirasa... Tak kutemukan daya kehidupan yang baru... Pe