Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

DIRI DALAM AMBISI DAN POPULARITAS

PELARI SEJATI  Hai kalian yang berlari mengejar ambisi... Tak akan puas dirimu berlari... Kecapaian yang akan kamu terima dan bukan popularitas yang kamu temukan... Dirimu tidak akan pernah bahagia karena dirimu sudah memenjara hati dengan selimut yang tebal Hai kalian yang berlari mengejar ambisi... Larimu hanya karena bisikan serigala yang buas dan selalu siap menerkammu...  Dan menerkam semua yang ada disampingmu termasuk teman-saudara-bahkan sahabat, dan larimu bukan karena kesadaran dirimu... Yang telah tertutup oleh popularitas dan materi  Hai kalian yang berlari mengejar ambisi... Pelankan langkahmu, tengok dirimu dan jalanmu... Bajumu lusuh dan Jiwamu sudah menjadi kotor, Dan apakah itu yang kamu cari selama ini.. Karena ambisi tak akan bakal kamu raih... Hai kalian yang berlari mengejar ambisi...  Bukan itu yang dimaui Sang Pencipta atas dirimu... Kamu diminta berlari dan menemukan jalan pulang, agar kamu tidak tersesat... Berlarilah dengan buku Panduan karena di dalamnya terd

DIRI: ANTARA KEKASIH DAN PENGEMIS

Gambar
PUISI PECINTA dan PENGEMIS  Bila kau memang Pecinta....Buktikan cintamu... Ambil golok tebas lehermu... Untuk buktikan cintamu... Bila kau memang Pecinta... Tak diragukan lagi usahamu.... Nyawapun jadi taruhan... Dan tidak takut apapun dalam mengarungi samudera kehidupan... Bila kau memang Pecinta... Akan kau singsingkan lengan bajumu, untuk menyelam dalamnya samudra... Karena jalan cinta telah menunjukkan segala kemabukan dan kehinaan...Dan semesta alam akan tergetar dengan rasa cintamu kepada Sang Pencipta. Namun tidak semua manusia mau jadi Pecinta... Semua sudah takut dengan kondisi... melupakan janji suci... tergoda oleh rayuan palsu duniawi Jikalau kau bukan pecinta...maka AKU ragukan usahamu selama ini dalam mencari cinta.. Usahamu hanya untuk sebuah tujuan... Tujuan yang hanya semu dan ilusi... Jikalau kau bukan Pecinta.... Kau pasti takut dengan penderitaan... Penderitaan yang merupakan syair kesedihan, namun kau tak menyadari... Karena dirimu sudah ragu dengan ketulusan Cinta

DIRI DAN ASTROLAH SANG PENCIPTA

  PUISI DIRI DAN PAKAIAN   Banyak wanita yang berpakaian minim...  mereka  tidak telanjang... dan mereka tidak keliru dan tidak "berdosa"... karena mereka tahu dan mengerti makna pakaian yang dipakai... Namun banyak wanita yang berpakaian berlebih... mereka seperti telanjang... dan mereka  keliru atau "berdosa"... Kerena mereka tidak tahu dan tidak mengerti makna pakaian yang dipakai.... Tetapi banyak wanita yang memakai gamis.... dari bahan sutera yang dibordir indah... dan mereka tidak untuk mempercantik diri.... melainkan untuk menjaga kecantikan mereka.... dari mata dan mulut yang penuh gairah.... Pakaian bukanlah kain yang dipakai... Gamis bukanlah panjang atau motifnya pakaian... hijab bukanlah menutup "aurat" yang ada... melainkan pakaian hati yang selama ini lalai kita pikirkan Pakaian adalah menjaga kebersihan hati yang kita miliki... pakaian hati adalah keimanan yang kita miliki... hati adalah "aurat" kita... maka menutup "aurat&qu

DIRI DAN ATMOSFIR

Gambar
PUISI DIRI Diriku telah diberi kehidupan... Berpindah dari alam ruh ke dunia nyata... Perpindahan diri menyatu dalam jasad manusia... Untuk mengemban amanat suci yang teramat berat sampai menuju pintu kematian. Diriku telah diberi kehidupan... Mencari bekal untuk bertamu dan menetap di rumahMU... Namun bekal apa yang harus aku bawa untuk kesana... Sanggupkah aku untuk menjadi orang yang bisa masuk rumahMU. Di Dunia aku telah lahir... Diriku disambut kebahagian para manusia lain... Diriku dipuja dan diharapkan meneruskan cita-cita orang tua... padahal diriku manusia lemah, yang sudah diberi amanat yang berat dari Sang Pencipta... Harapan dan amanat sudah aku pikul dipunggungku... Iman dan keyakinan ku dibangun dengan pondasi pengetahuan orang tua... tembok dan atap dibangun oleh lingkungan kehidupanku... Yang menjadikan diriku bagaikan rumah yang siap untuk menampung bekal bertamu ke rumahMU. "Rumah" yang kutempati menjadi tumpuan ku sepanjang kehidupan di dunia... Rumahku ada

Diri: Mencari Hakekat dan Indahnya Kematian

Gambar
HAKEKAT DAN INDAHNYA KEMATIAN INDAHNYA KEMATIAN    Ketika jasad kita dimasukkan ke liang lahat, dan kemudian ditutupi dengan tanah galian, isak tangis keluarga menyertai dan tetesan air matapun banyak yang tumpah membasahi makam Bagaikan kita menanam sebutir biji tumbuhan, Menggali tanah dan memasukkan benih kemudian ditimbunnya lagi, pohon yang akan tumbuh menurut biji yang kita masukkan... Ooi  sebuah pembelajaran yang nyata, namun tidak semua orang mampu memahani, ketika yang ditanam sebuah keburukan maka makampun bagaikan neraka,  Namun ketika yang ditanam adalah sebuah kebaikan maka kebaikan itupun akan selalu dinikmati oleh manusia lain Kematian yang baik seringkali menjadi idaman bagi semua manusia.  Mati ketika mencapai umur normal dan tanpa disertai sakit yang merepotkan orang. Orang yang mengalami peristiwa seperti ini sering kali terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat dan kehidupan yang baik. Namun fenomena yang terjadi sekarang ini banyak terjadi di antara manusia y

DIRI : NIKMAT INDRA DAN AKAL

Gambar
KENIKMATAN INDRA DAN AKAL Kedalaman lautan bagaikan kehidupan manusia...tidak banyak orang yang mau bersusah payah untuk masuk ke dalamnya... Manusia sudah takut dengan angan-angan yang membatasi... Bukan berpikir akan hasil yang dicapai... Kedalaman lautan bagaikan kehidupan manusia...Tidak banyak manusia yang sadari itu... Manusia hanya hidup sebatas keinginan indra... Padahal Sang Pencipta memberikan lebih dari yang di pandang.. Kedalaman lautan bagikan Kehidupan manusia... Tanpa tersentuh oleh seluruh manusia... Hanya manusia yang memiliki tekat dan tekun yang mampu... untuk melakukan lelaku sesungguhnya... Memang Sang Pencipta sudah memperkirakan... Walaupun manusia diberi kan kemampuan untuk menjalani itu, karena Rahman dan RahiimNYA.. Karena Manusia manusia yang mudah putus asa... dan tidak semua manusia mau merasakan kerasnya hantaman ombak dan badai... Memang Sang Pencipta sudah memperkirakan... Hanya orang yang ber"ilmu" yang akan terbuka hatinya untuk itu.. dan dib

DIRI DAN SANG PENCIPTA

NILAI SANG PENCIPTA (Ki Ageng Sumingkin, 5/11/2020) Sadar atau tidak tentang diri kita...  Diri kita sudah menjadi sang Pencipta...  Diri kita sudah menjadi sang Penguasa...  Ketika kita marahpun sudah melampaui kemarahan NYA  Namun Kita marah jika dikatakan itu....  Kita marah jika kita sudah dikatakan melebihi...  Namun ketidaksadaran kita sebagai penguasa sudah melampui kekuasaanNYA  Kerusakan dan ketidakseimbangan sudah hal yang lumrah untuk menyalurkan hasrat...  Bahkan kita yang mengaku agamis aja tidak takut lagi  Menganggap sang Pencipta tidak ada disamping kita  Karena Tuhan hanyalah fiksi yang tidak ada tampaknya...  Karena bodoh dan dangkalnya ilmu kita, lalu kau anggap apa Tuhan itu?  Tuhan bukan kata kerja  Tuhan bukan kata benda  Tuhan adalah kata Sifat  Tuhan adalah sebuah value   Kau selalu mengenal Tuhan jika kita memiliki masalah dan musibah   Dimana kesadaran kita selama ini atau hanya menganggap Tuhan untuk tempat keluh kesah....  Dimana Pengetahuan kita selama ini