Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Diri Yang Terlena (belajar dari wabah covid)

Banyak orang pintar dan pandai... Yang semuanya memiliki ilmu dan strategi untuk bertahan hidup... Namun hidup seperti apa yang hendak dicari... Apakah sesuai dengan tugas diri sebagai manusia? Banyak orang pintar dan pandai... Yang kerjanya setiap hari selalu "baca"... Namun baca apa yang dilakukannya... Apakah sesuai dengan "baca" seperti tugas diri sebagai manusia... Banyak orang pintar dan pandai... Yang hidupnya selalu bergelut dengan kehidupan dan kebaikan untuk orang atau makhluk lain... Namun bukan "tugas" yang diri lakukan... Karena semuanya hanya untuk memuaskan diri dan ambisi popularitas  Ooooiii.... Mengapa ini bisa terjadi... Mengapa diri terlena... Dan dimana Salah diri ini.. Ketika "ajaran dan perintah" dilalaikan... dan "Buku Pedoman hidup" dimaknai sesuai keinginannya... Maka Pemilik alam pasti akan memberi teguran... Dan semua ini hanya untuk mengingatkan hakekat diri manusia Peringatan ini ibarat sebuah peperangan...

Mengenal Diri Sendiri

 Ketika  hidup tanpa mengenal diri... bagaikan orang yang berjalan tanpa peta dan tujuan... Menjalani hidup sekedar hidup..  Hanya sekedar pengikut arus kehidupan yang tak bermakna Bagaikan buih ditengah lautan.. Terombang-ambing ke sana kemari.... Menerjang kerasnya hidup dalam kehidupan... Tak pernah dan tak akan merasakan kepuasan atau kebahagian oooii.... Apakah ini hidupku... Hidup yang tidak pernah ketemu arus... Karena mungkin hidupku hanya sekedar hidup... Hai sang Pencipta... Mengapa banyak diri yang hidup seperti ini... Mengapa diri tak sadar dengan kondisi selama ini... Mengapa ini semua terjadi Bukan kegaduhan kehidupan seperti ini yang diri butuhkan... Bukan banyak teman yang seperti ini untuk  mengenal hakekat diri... Dan bukan jalan mudah untuk menemukan tugas diri.. Karena banyak hinaan-cercaan-kesempitan pasti akan mengiringi Mungkin peta diri ku sekarang berbeda... Mungkin sudah dianggap orang yang hina... Namun ku mencoba melepas topeng kehidupan... Karena hidupku ak

Diri Dalam Dimensi Kebodohan

 Kemajuan jaman laksana pedang yang bermata dua...  Akan menebas manusia yang berdaya dan tak berdaya...  Tertinggal dan tertipu oleh eloknya sandiwara dunia...  Dan akan menghempas dan membabat dengan tak pandang bulu Bagaikan hukum rimba kehidupan ini... Siapa yang kuat mereka akan menguasai... Siapa yang "berilmu" dia akan semakin berkibar... dan siapa yang lemah dan bodoh maka akan semakin menderita Terlihat ufuk barat semakin berkuasa... Mencengkeram apapun yang ada di timur... Menguasai diri kita dengan dalih apapun untuk alasan kepuasan diri mereka ... Yang semua alibi itu dapat diterima oleh logika dunia materi.. Bahkan banyak orang di timur yang berbondong bondong mengubah kiblat diri... Agar diri dapat dikatakan orang yang berkemajuan... Agar  dapat terbebas dari tindasan dari diri yang mengatakan tuhannya dunia... Dan agar diri dikatakan bukan golongan orang yang bodoh Slogan  kebodohan di dengungkan.... Isu teroris terhadap diri yang masih miliki prinsip hidup yan

Diri mengenal Bukti kehidupan

Setiap diri manusia dianugerahi dua sisi kehidupan... Yaitu sisi kebaikan dan sisi keburukan.... Menjadikan dua hal yang berpasangan dan menyertainya... Namun keseimbangan bukanlah merupakan bobot aktivitas yang sama dilakukan..  Melainkan  keseimbangan kodrati itu ada dalam diri kita... Mengelola sebuah keseimbangan yang baik harus dilakukan...Yaitu dengan mengutamakan sisi kebaikan dan meminimalkan keburukan... Untuk menemukan diri yang sejati Melakukan sebuah kebaikan dengan ikhlas adalah sebuah harapan ... Karena dengan kebaikan akan menentramkan diri... Kebahagian orang lain bukanlah harapan... Dan ridho sang Pencipta adalah keinginannya.. Bukanlah sebuah kebaikan jika tanpa ada nilai ikhlas... Bahkan jika hanya sekedar ingin mengharapkan tepuk tangan dari orang lain.. Akan mencederai kebaikan yang kita lakukan... Bahkan menghilangkan makna dan hakekat diri sebagai manusia.. Oiii... Mengapa sekarang diri banyak lakukan itu... Kebaikan yang hanya sekedar menunggu sanjungan dan puji