Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Diri dan SHILOPSISME

Shilopsisme: sebuah Perenungan Diri Oleh Mas Amin Manusia hidup memiliki waktu yang sama dalam sehari, namun ketika mereka ditanyakan berapa lama merenung dalam sehari? Mereka menjawab jarang sekali kita merenung atas perbuatan kita dalam sehari ini, atau malah seminggu ini, atau malah mungkin selama hidup kita tidak pernah merenung apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. Padahal merenung adalah sebuah manifestasi dari perintah Allah yaitu Dzikir (ingat) pada diri kita sendiri dan diri kita sebagai manusia serta ingat kepada sang Pencipta. Ketika manusia/diri kita sudah tidak pernah melakukan “Dzikir”, maka seperti kita setiap hari melakukan penutupan hati kita dengan “selimut”.   Semakin banyak dan semakin lama selimut itu menempel pada “diri/hati” kita maka akan semakin keras diri/hati kita terhadap kondisi di sekeliling kita.   Allah sudah memastikan itu dalam firmannya dalam QS Al Baqorah ayat 7: خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَ

Diri Manusia dalam Perspektif Khalifatul fil Ardh

DIRI MANUSIA : PERSPEKTIF KHALIFATUL FIL ARDH Oleh Mas Amin Berbahagia atau sedih ketika kita dilahirkan oleh ibu.   Kehidupan di alam baru yaitu dunia telah memberikan kita sebuah tanggungjawab yang besar untuk menjadi wakil Allah di bumi ini.   Sebagai wakil Allah pernah ditawarkan kepada seluruh mahkluk ciptaanNYA yang hidup dibumi ini, namun mereka semua pada menolak tapi mengapa manusia mau menerima? Atas dasar apa manusia dijadikan oleh Allah sebagai khalifatul fil ardh? Pertanyaan ini muncul jika kita mau berpikir, dan berpikir adalah tugas manusia selama dia masih bisa menghirup nafas kehidupan ini.   Namun kita sadari banyak manusia yang melalaikan tugas untuk melakukan perenungan.   Memang sudah diramalkan oleh Allah bahwa manusia banyak lupa untuk berpikir. Padahal selaku umat Islam kita diberi contoh oleh junjungan kita Muhammad SAW. Berpikir yang bagaimana yang harus dilakukan oleh manusia itu?   Jika melihat tulisan saya yang lain sudah saya singgung bahwa ma

Diri Menuju Syariah

Gambar
Diri menuju Idiologi Syariah Oleh Mas Amin Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,kekuasaan, genetika.  Frame logika orang berpikir bagaimana sebuah perilaku dipengaruhi oleh idiologi yang dimiliki oleh seseorang.  Idiologi merupakan prinsip hidup yang ada dalam diri seseorang untuk bertindak dalam kehidupannya.  idiologi ini dihasilkan oleh aturan atau pemahaman tentang kerja dari suatu benda. Benda jika tidak bergerak maka kita namakan sebagai obyek.  Namun dalam membahas hal ini benda ini adalah subyek, karena dengan anggapan bahwa benda ini adalah sesuatu yang bisa bergerak.  Bergeraknya benda ini bisa dengan aturan ataupun tidak aturan.  Jika bergerak tanpa aturan maka hakekatnya benda ini adalah melenceng dari kaidah benda itu diciptakan. Demikian juga sebaliknya, jika benda bergerak sesuai aturan atau kaidah maka benda ini akan menuju hakekat diciptakannya. Kerja disini berarti a

Religuitas Kinerja

Religuisitas dalam Kinerja karyawan oleh Mas Amin A.    Pendahuluan Karyawan merupakan salah satu faktor dalam proses produksi dan termasuk aset yang harus dilindungi oleh perusahaan.  Namun dewasa ini perubahan perlindungan karyawan oleh perusahaan mulai berubah dengan adanya program karyawan kontrak dan adanya outsourcing.  Perubahan ini mengakibatkan hak-hak karyawan kurang terlindungi akibat adanya hal tersebut. Dalam ilmu ekonomi, dijelaskan bahwa karyawan merupakan aset yang sama nilainya dengan aset-aset perusahaan, namun sampai saat ini penilaian manusia sebagai aset masih hanya sekedar paradigma yang belum ada kejelasan bagaimana selanjutnya.   Dalam agama islam, karyawan bukanlah hanya aset seperti pandangan ekonomi konvensional, tetapi lebih dari sekedar hal tersebut.  Pandangan islam, karyawan merupakan orang yang melakukan pekerjaan atas suruahan majikan dan juga dia bekerja mempunyai tanggung jawab moral dan spiritual.  Tanggung jawab moral ditujukan kepada m