Diri dan SHILOPSISME
Shilopsisme: sebuah Perenungan Diri Oleh Mas Amin Manusia hidup memiliki waktu yang sama dalam sehari, namun ketika mereka ditanyakan berapa lama merenung dalam sehari? Mereka menjawab jarang sekali kita merenung atas perbuatan kita dalam sehari ini, atau malah seminggu ini, atau malah mungkin selama hidup kita tidak pernah merenung apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. Padahal merenung adalah sebuah manifestasi dari perintah Allah yaitu Dzikir (ingat) pada diri kita sendiri dan diri kita sebagai manusia serta ingat kepada sang Pencipta. Ketika manusia/diri kita sudah tidak pernah melakukan “Dzikir”, maka seperti kita setiap hari melakukan penutupan hati kita dengan “selimut”. Semakin banyak dan semakin lama selimut itu menempel pada “diri/hati” kita maka akan semakin keras diri/hati kita terhadap kondisi di sekeliling kita. Allah sudah memastikan itu dalam firmannya dalam QS Al Baqorah ayat 7: خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَ