Postingan

Diri: Sudahkah Mengenal Tuhan?

Hatiku telah kutemukan... Bersiap untuk terbang menjemput bayangan...Namun diriku terjatuh dalam kondisi kehidupan... Yang membawaku berenang di telaga kehidupan Air telaga bukan menjadikan obat atas kondisi kehidupan... Tapi membuat bibit yang ada mulai bertunas.... Tumbuh berkembang menjadi sahabat... Agar diri mampu menemukan hakekat sebagai manusia. Musuh-musuhku tahu bahwa diri sudah memiliki sahabat... Menjadikan manusia tangguh dan sabar dalam kondisi kehidupan...Ia mulai panik dan kebingungan... Digigit kuku jarinya karena iri dan tipu dayanya tak berguna. Hatiku telah kutemukan... Melawan dan melepaskan diri dari penjara tipuan nasib kehidupan... Dan mengenalkan jalan untuk kembali pada Sang Pencipta... Agar esensi diri menemukan eksistensi realitas NYA pada diri setiap manusia. (KAS, 30/9/23, Eksistensi Realitas Diri) Bukan mengajak diri berandai-andai dan juga bukan mengajak berpikir secara berat ketika membahas "apakah diri ini sudah mengenal Tuhan?" .  Namun dir

Selubung diri dalam Kata Manusia

Gambar
Engkau ciptakan diri manusia ini dalam kesempurnaan... Ditugaskan dengan kemulian di dunia... Diberikan Panduan yang sangat lengkap... Sungguh sebuah skenario pertunjukan yang hebat. Engkau tiupkan ruhMU sebagai teman dalam perjalanan... Engkau tahu bahwa diri ini lemah dan tak tahu arah.. Dan diciptakan dari bahan yang rendah hingga mudah rapuh terkena badai kehidupan.. Karena kisah hidup tak seindah yang dibayangkan... Ooii benarlah yang Engkau firmankan... Sifat lalai dan selalu khawatir adalah bibit dari semua tindakan... Menjadikan diri ini tersesat dan salah dalam memilih jalan... Lupa akan hakekat dan tugas yang diembannya. Bagaimana mungkin diri akan bahagia?.. Hidup selalu senang dan nyaman tanpa terjebak masalah kehidupan... Bermimpi diri hidup seperti di taman surga... Tapi diri ini selalu ingkar dan selalu bertindak dalam ketidakseimbangan. Aduh sayang perjalanan hidup sudah terjadi... Tatapan mata kosong penuh harap dan garis lengkungan di kening menghiasi diri berteman ko

Diri Terjebak Selubung Kata

Gambar
Ketidaktahuan diri menjadikan  terlena dalam kondisi... Kehidupan hanya diisi dengan ritualitas yang semu... Yang tak memiliki nilai di depanMU... Menjadikan hidup laksana menanggung beban perjalanan yang melelahkan Ketidakpahaman diri menjadikan terbuai dalam kebodohan... Kehidupan hanya diisi dengan aktivitas berlari mencari beban.. Yang tak membawa pemahaman tentang Pengetahuan MU... Menjadikan hidup laksana mengumpulkan beban kehidupan yang semakin menumpuk Kemalasan diri menjadikan terbuai dalam kesombongan... Kehidupan hanya dilakukan dengan problematika yang ada dalam tempurung... Yang tak memiliki peta untuk menemukan Jalan MU.. Menjadikan hidup laksana menunggu azabMU Hai diri ini... Inilah hidup yang telah kita lalui... Tanpa mengetahui makna yang sejati... Laksana  buih yang tak memiliki tujuan yang pasti. Kerugian pasti sudah menunggu... Kematian yang jelek pasti sudah menjadi tiket diri... Apakah ini yang kita nanti... Bukan kebahagiaan yang kita hadapi.. KAS, 20/9/2023, P

Diri: SUWONG

SUWONG Diri merasa gelisah... Ketika tak disapa teman dan sahabat... Bagaikan terbuang dan bagaikan sampah... Yang mungkin sudah tidak ada nilainya lagi Diri merasa resah... Ketika ini terjadi pada kehidupan.... Bagaikan hidup sudah tak bermanfaat... Yang mungkin sudah tidak memiliki harga di depan manusia lain Diri merasa risau... Ketika ini harus menimpa dan menjalani.... Bagaikan rasa yang hambar tanpa pemanis kehidupan.... Yang mungkin akan menjadikan diri menjadi manusia yang berputus asa... Oooiii... Janganlah kuatir dan gundah dengan kondisi ini... Memang ini yang harus diri lalui... untuk mencari makna hidup sebagai manusia.. Kesendirian dalam perjalanan adalah awal dari perjalananmu... Rasa sepi dan sendiri haruslah dilewati... untuk menuju "suwong... Yang merupakan proses diri menemukan kesadaran Jangalah berputus asa...  Berpikirlah... Karena suwong akan menemukan rasa hampa dari kesadaran diri yang  ada sekarang.. Karena suwongmu akan diisi dengan titah Sang Pencipta T

Diri: Menemukan Body Tubuh

Manusia adalah bagian dari ciptaan Allah SWT yang diciptakan dengan disertai nyawa dan berwujud sehingga menjadikan diri tampak dan bisa bergerak.  Dalam pemahaman umum ketika diri bergerak maka dikategorikan sebagai makhluk hidup dan karena tampak maka maka wujud atau ukurannya adalah tubuh (body) yang dimiliki. Namun sering kali manakala diri lupa dan lalai dengan pemahaman masalah nyawa manusia yang biasanya hanya di hubungkan dengan bergeraknya diri sebagai makhluk hidup. Kelengkapan diri dengan adanya rohani seharusnya merupakan hal yang sama perlakuannya seperti jasad fisik yang nampak  perlu dibangun agar tumbuh seimbang dengan jasad.  Ketidaktahuan diri dengan pemahaman ini mengakibatkan banyak diri terlena dengan pembangunan body dan hanya fokus pada fisik atau jasad yang nampak. Mungkin dapat dikatakan kondisi diri sekarang mengalami ketidak seimbangan karena memiliki tubuh fisik yang besar namun tubuh rohani masih bayi.   Fenomena banyaknya diri yang terlena dengan pembangun

Diri Menghadapi dan Mengenal Masa Kekeringan

Diri Dalam Kekeringan Tak semuanya paham... Mengenal dan memahami masa kekeringan.. Yang menjadikan diri hanya bisa menyimpulkan... Bahwa diri ini menghadapi ujian Ketika ini terjadi... Maka bukan sebuah kesalahan.... Tapi ini sebuah kekeliruan... Karena hakekat masa kering adalah untuk lebih mengenal diri yang sesungguhnya Tak semuanya mengerti... Mengenal dan memahami masa kekeringan... Yang menjadikan diri hanya bisa berupaya... Tanpa mencari hakekat dari masa kering ini Ketika ini terjadi... Maka bukan kemenangan yang di capai... Namun hanya sekedar rasa bahagia dan puas yang ditemui... Karena merasa air hujan sudah turun dari langit Oooiii betapa bodoh diri ini jika itu semua yang kita lakukan... Karena diri hanya sekedar mengenal dan tanpa usaha untuk memahami... Karena terjebak oleh ajaran nenek moyang Tak mampu mengenal... Tak mampu mengerti... Tak mampu memahami... Hakekat dari masa kekeringan Terlalu sibuk dengan ritual hidup... Yang melupakan tugas pokok diri... Mencari dan

Bijak Memilih Teman

Setan itu butuh teman... Jika diri tidak bijak maka mudah untuk tergelincir... Butuh ilmu agar diri memiliki prinsip... Jika diri tidak berilmu maka akan penuh kerugian... Ilmu adalah bekal utama dalam kehidupan ini. Setan itu Kuat... Jika diri tidak kuat maka mudah untuk goyah... Butuh pondasi yang kuat agar diri tak mudah lalai... Pondasi diri adalah bekal utama dalam perjalanan Setan itu Cerdas... Jika diri tidak cerdas maka mudah untuk tersesat... Butuh peta yang benar agar diri tak mudah tersesat... Baca dan belajar adalah bekal utama untuk perjalanan Setan itu pintar... Jika diri tidak pintar maka mudah terlena... Butuh iklhas dan tawakal agar diri menjadi tenang... Sabar dan perenungan adalah cara agar diri tidak salah bertindak KAS,12/8/2021  Untuk membahas bagaimana memilih teman yang baik untuk dijadikan teman dalam bermusafir adalah penting dalam kehidupan manusia.  Teman yang baik adalah teman yang memahami kebutuhan dan kekurangan dari temannya.  Namun realita sekarang ini